Minggu, 02 Mei 2010

Batuk disaat musim pancaroba

Akhir-akhir ini musim pancaroba (kalo kata orang awam si pergantian musim), sering membuat kita menjadi jatuh sakit. Hal itu karena seringnya terjadi perubahan cuaca dari terik matahari yang panas di musim yang sudah masuk pada kemarau menjadi hujan lebat kadang disertai petir dan angin ribut dengan udara yang tiba-tiba dingin. Demikian sebaliknya. Suhu udara jadi sering berganti. Pagi dan malam hari yang biasanya dingin menjadi terasa sangat panas. Perubahan cuaca yang drastis ini tentu saja membuat tubuh harus pandai beradaptasi dengan cuaca. Untuk itu dibutuhkan stamina yang prima atau fit. Jika tidak, tubuh menjadi kurang dapat beradaptasi. Inilah yang dapat menimbulkan berbagai macam penyakit terutama bagi mereka yang sering bekerja keras dan kurang beristirahat.


1. Definisi Batuk

Batuk bukanlah suatu penyakit. Batuk merupakan mekanisme pertahanan tubuh di saluran pernapasan dan merupakan gejala suatu penyakit atau reaksi tubuh terhadap iritasi di tenggorokan karena adanya lendir, makanan, debu, asap dan sebagainya.

Batuk terjadi karena rangsangan tertentu, misalnya debu di reseptor batuk (hidung, saluran pernapasan, bahkan telinga). Kemudian reseptor akan mengalirkan lewat syaraf ke pusat batuk yang berada di otak. Di sini akan memberi sinyal kepada otot-otot tubuh untuk mengeluarkan benda asing tadi, hingga terjadilah batuk.


2. Jenis - jenis Batuk

Batuk dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu batuk akut dan batuk kronis, keduanya dikelompokkan berdasarkan waktu.

Batuk akut adalah batuk yang berlangsung kurang dari 14 hari, serta dalam 1 episode. Bila batuk sudah lebih dari 14 hari atau terjadi dalam 3 episode selama 3 bulan berturut-turut, disebut batuk kronis atau batuk kronis berulang.

Batuk kronis berulang yang sering menyerang anak-anak adalah karena asma, tuberkolosis (TB), dan pertusis (batuk rejan/batuk 100 hari). Pertusis adalah batuk kronis yang disebabkan oleh kuman Bordetella pertussis. Pertussis dapat dicegah dengan imunisasi DPT.

Terdapat jenis batuk dari perbedaannya dari suara yang ditimbulkan:

> Batuk rejan. Batuk yang kerap diakhiri dengan suara seperti ingin muntah ketika kita mengambil nafas. Batuk seperti ini disebabkan oleh bakteri pertussis, yang dapat menular melalui percikan cairan dari hidung atau mulut orang yang terinfeksi, yang dapat keluar karena bersin, batuk, atau tertawa.

> Batuk sesak (croup). Batuk dengan suara nafas yang keras, seperti ada lendir di dalam dada. Suara yang timbul adalah akibat dari pembengkakan di sekitar pita suara (pangkal tenggorokan) dan batang tenggorokan. Biasanya disebabkan oleh virus.

> Batuk kering. Batuk dengan suara nyaring dan membuat perut ikut sakit, biasanya makin parah saat malam hari. Bisa disebabkan karena masuk angin, bronchiolitis, atau asma.

> Batuk produktif/batuk basah. Batuk yang sering diiringi dengan riak atau lendir, yang biasanya disebabkan oleh infeksi atau asma.

> Batuk bronchiolitis. Batuk yang diikuti suara nyaring seperti bersiul saat bernafas. Batuk seperti ini biasanya disebabkan infeksi virus yang terjadi pada saluran udara kecil pada paru-paru yang disebut bronchioles. Penyebab lainnya adalah asma.


3. Penyebab batuk



Ada beberapa macam penyebab batuk :
a. Umumnya disebabkan oleh infeksi di saluran pernapasan bagian atas yang merupakan gejala flu.
b. Infeksi saluran pernapasan bagian atas (ISPA).
c. Alergi
d. Asma atau tuberculosis
e. Benda asing yang masuk kedalam saluran napas
f. Tersedak akibat minum susu
g. Menghirup asap rokok dari orang sekitar
h. Batuk Psikogenik. Batuk ini banyak diakibatkan karena masalah emosi dan psikologis.


4. MENCEGAH & MENGATASI INFEKSI SALURAN PERNAFASAN ATAS SECARA ALAMI


Sistem saluran pernafasan terutama bagian atas adalah sasaran utama serangan kuman-kuman yang beterbangan di udara, sehingga paling sering mengalami infeksi. Berbagai virus, bakteri dan organisme lain dapat menyerang saluran hidung, mulut, tenggorokan serta cabang tenggorokan (bronkhus) yang membawa udara ke dalam tubuh sehingga terjadi infeksi saluran pernafasan akut (ISPA). Ketika saluran pernafasan terinfeksi akan timbul gejala seperti demam, hidung mampet dan berair mengeluarkan mukus/ingus, sakit kepala, tenggorokan terasa kering dan sakit, batuk-batuk, kadang nyeri di bagian telinga. Infeksi virus biasanya menyebabkan flu, demam dan batuk-batuk, sedangkan infeksi bakteri menyebabkan radang tenggorokan. Penyakit lain yang termasuk dalam infeksi saluran pernafasan akut adalah bronkhitis akut yang dapat disebabkan oleh virus atau bakteri.

Penyakit infeksi saluran pernafasan akut biasanya sering menyerang pada pergantian musim (pancaroba) atau pada musim hujan atau cuaca dingin. Hal ini karena virus dan bakteri penyebab infeksi saluran nafas lebih tahan pada suhu yang dingin. Sebagian besar jenis infeksi saluran pernafasan sangat mudah menular, terutama melalui udara.

Ketika penderita bersin dan batuk, maka virus dan bakteri akan diedarkan ke udara dan menginfeksi orang lain. Bus yang penuh dengan penumpang dan ventilasi yang tertutup memudahkan penyebaran virus dan bakteri dari penderita ke orang-orang lainnya. Penyakit infeksi saluran pernafasan terutama sangat mudah menyerang pada seseorang dengan kondisi lemah, lelah atau daya tahan tubuhnya menurun.

Infeksi saluran pernafasan dapat ringan dan hanya berlangsung beberapa hari saja, namun sebagian infeksi bisa menjadi berat dan memicu terjadinya infeksi sekunder yang lebih serius. Hal tersebut sangat bergantung pada daya tahan tubuh masing-masing orang. Obat-obatan yang dijual bebas di pasaran biasanya ditujukan untuk meredakan gejala yang muncul seperti penurun demam, pelega hidung yang tersumbat (dekongestan), pereda batuk dan pengencer dahak (ekspektorans). Namun seringkali keluhan tidak hilang walaupun telah minum obat, misalnya radang tenggorokan dan batuk kering yang tidak kunjung reda. Hal tersebut harus dicurigai adanya infeksi yang lebih serius seperti peradangan paru-paru (Pneumonia). Untuk mengetahuinya harus berkonsultasi ke dokter. Pemberian antibiotik hanya bisa diberikan apabila infeksi saluran pernafasan disebabkan oleh bakteri. Bila infeksi disebabkan oleh virus,
antibiotik tidak akan efektif. Pada sebagian orang antibiotik kadang dapat menimbulkan efek samping seperti alergi dan gangguan pencernaan.

Pencegahan terhadap penyakit infeksi saluran pernafasan adalah dengan meningkatkan daya tahan tubuh melalui pola hidup sehat. Berikut beberapa langkah pencegahan untuk menghindari penularan penyakit ISPA, antara lain :

- Banyak minum air putih terutama yang hangat dan mengkonsumsi makanan yang sehat dan bergizi seperti buah-buahan segar terutama yang banyak mengandung vitamin C. Bila diperlukan konsumsikan pula vitamin dan zat antioksidan untuk membantu meningkatkan daya tahan tubuh.

- cukup istirahat, hindari stres, dan melakukan olahraga secara teratur

- cuci tangan sesering mungkin dengan menggunakan sabun untuk mencegah kuman.

- Hindari merokok dan asap rokok

- Jika tubuh sedang tidak fit, untuk sementara waktu hindari interaksi dengan penderita ISPA, atau gunakan masker.





*disadur dari berbagai sumber